
- Tokoh Pimpinan Nasional Asal Sumbar, Pemikir dan Negarawan Diakhir Hayat Hidup Sederhana
- Jadwal Konser di Surabaya Desember 2023, Ada Dewa19 dan Musisi Lainnya
- Aqua Solok Bantu Petani, Kembangkan Sistem Pertanian Terintegrasi di Kayu Aro
- Yoasobi Akan Konser di Indonesia, Berikut Jadwalnya
- Kinerja Produktifitas DPRD Sumbar Tahun 2023 Meningkat Baik
- DPP PPNI Lantik Pengurus BAPENA dan Badan Diklat Sumbar
- Pecco Bagnaia Juara Dunia MotoGP 2023, Jorge Martin Crash
- Sejarah Hari Guru Nasional Tanggal 25 November
- Warga Mandeh Nilai Febri Hendri Antoni Arief Sosok yang Berbeda dari Caleg Lain
- Catat! Berikut Jadwal Penayangan Film Buya Hamka dan Siti Raham Vol.2
Setelah 60 Tahun, Nokia Rilis Logo Baru

Keterangan Gambar : Perubahan logo Nokia (ist)
Produk, Berita8 - Perusahaan telekomunikasi dan teknologi informasi multinasional, Nokia, baru saja merilis logo baru mereka setelah 60 tahun.
Bersama logo baru ini, Nokia juga menyiapkan strategi baru untuk bersaing di tengah kemajuan teknologi.
Dalam logo baru itu, Nokia menghilangkan tipografi ikonik dan warna "Yale blue." Mereka kini hadir dengan logo yang lebih modern dan digital.
Baca Lainnya :
- Akulaku Finance Gencarkan Peningkatan Literasi Keuangan di Sumbar0
- Bio Farma Jadi Panutan Pelaporan SPT Tahunan dalam Pekan Panutan Pajak0
- Telkomsel dan Huawei Kolaborasi Hadirkan Guide to Future Telco0
- F1 Powerboat Selesai, Trafik Layanan Data Telkomsel Tumbuh 43 Persen0
- Konsistensi Bio Farma Kembangkan Program Empowerment, Binaan Kelompok Difabel0
"Alasan Nokia ganti logo karena ingin dikenal lebih dari sekadar perusahaan ponsel, tetapi perusahaan teknologi bisnis," kata CEO Nokia Pekka Lundmark, dilansir Reuters, Selasa (28/2/2023).
"Kami melihat potensi digital untuk mengubah bisnis, industri, dan masyarakat dengan peluang keuntungan signifikan dalam produktivitas, keberlanjutan, dan aksesibilitas," tambahnya.
Lundmark menjelaskan, pembaruan strategi itu akan mengedepankan digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi, fleksibilitas, dan produktivitas, guna mendukung kebutuhan pasar, pelanggan, maupun mitra di setiap industri.
"Kami melihat masa depan di mana jaringan lebih dari sekadar menghubungkan orang dan benda. Mereka mudah beradaptasi, otonom, dan dapat dikonsumsi. Mereka adalah jaringan yang memahami, berpikir, dan bergerak serta mereka memaksimalkan peluang digitalisasi," katanya.
Selain menjalankan bisnis peralatan telekomunikasi, Nokia juga fokus menjual peralatan ke bisnis lain. Misalnya, jaringan 5G privat dan peralatan untuk pabrik. (*)
Sumber : Berbagai Sumber
